Selasa, 09 Agustus 2011

Yang Lalu Biar Berlalu




        Mengingat dan mengenang masa lalu, lalu bersedih atas nestapa dan kegagalan didalamnya merupakan tindakan yang bodoh dan sia sia. Itu sama artinya dengan membunuh semangat, memupuskan tekad dan mengubur masa depan yang belum terjadi. 
         Bagi orang yang cerdas, berkas-berkas masa lalu akan dilipat dan tak pernah dilihat lagi. Cukup ditutup rapat-rapat, lalu disimpan dalam ruangan penglupaan, diikat yang kuat dan digembok dalam 'penjara' pengacuhan selamanya. Atau diletakkan dalam ruang gelap gulita yang tak tertembus cahaya. Karena masa lalu telah berlalu dan habis. Kesedihan tak akan mampu mengembalikannya lagi, keresahan tak akan sanggup memperbaikinya kembali, kegundahan tidak akan mampu merubahnya menjadi terang, dan kegalauan tidak akan dapat menghidupkannya kembali, karena ia memang sudah tidak ada. Jangan pernah hidup dalam mimpi buruk masa lalu, atau di bawah bayang-bayang gelap masa silam. Selamatkan diri Anda dari bayangan masa lalu!

        Apakah Anda ingin mengembalikan air sungai ke hulu, matahari ke tempatnya terbit, bayi ke perut ibunya, air susu ke payudara sang ibu, dan air mata ke dalam kelopak mata? Ingatlah, keterikatan Anda dengan masa lalu, keresahan Anda atas apa yang telah terjadi padanya, keterbakaran emosi jiwa Anda oleh api panasnya, dan kedekatan jiwa Anda pada pintunya, adalah kondisi yang sangat naif, ironis, memprihatinkan, dan sekaligus menakutkan.


Rabu, 03 Agustus 2011

Indahnya Desaku

Assalamu 'alaikum .....


Saya teringat sebuah penggalan lagu yang saya sendiri tidak ingat siapa penyanyinya
"Di sini tak kulihat lagi senyum tulus orang orang desa
yang kulihat hanya senyum penuh kepalsuan
senyum memikat penuh perangkap ......
Di sini tak kudengar lagi gemercik suara air mengalir
yang kudengar hanya deru dan kebisingan kota
disini betapa aku terpana ....... "
Bukan maksud saya menjelek-jelekan kehidupan di kota tapi begitulah yang pernah saya alami. Saya percaya tidak semua orang kota itu penuh kepalsuan, masih banyak orang yang baik yang dapat dipercaya. Begitupun orang desa, tidak semuanya baik dan ramah tapi menurut saya kehidupan di desa relatif lebih nyaman dan ramah ..... hehehe. Saya memang lahir di sebuah desa yang kecil dan terpencil, waktu saya lahir bahkan sampai lulus SMA tidak ada yang namanya listrik yang ada hanya lampu sentir dan teplok. Meski begitu kehidupan terasa sangat nyaman. mungkin karena terlalu terlenanya saya dengan kenyamanan desa hingga saya benar benar terpana ketika  mencoba dengan kehidupan kota yang benar benar penuh dengan hirup pikuk dan aktifitas yang tiada henti dari dini hari hingga dini hari lagi ........ inikah kehidupan kota....?? mungkin.... 

Simbah pernah berkata "di kota ... kalau mau jadi orang berhasil jangan ragu ragu, nek wani ojo wedi - wedi nek wedi ojo wani - wani" ...... mungkin saya termasuk yang terakhir (nek wedi ojo wani - wani) kali ya hahaha. kini aku merasakan kembali keramahan dan kenyamanan kehidupan desaku. desaku yang kucinta pujaan hatiku .... loh koq malah nyanyi. yach .... desaku memang indah ... desaku memang asri ...., tiap pagi selalu ku dengar kicau burung yang bernyanyi dan kalau malam terdengar sayup sayup deru ombak pantai selatan. 
Buat kalian semuanya .... ingatlah petuah orang tua tua dahulu " nek wani ojo wedi - wedi nek wedi ojo wani - wani" kalau mau jadi orang yang berhasil dan sukses jangan pernah ragu ragu, karena keraguan adalah awal dari segala kegagalan ....... tetap semangat...!!

Wassalam .....