Selasa, 09 Agustus 2011

Yang Lalu Biar Berlalu




        Mengingat dan mengenang masa lalu, lalu bersedih atas nestapa dan kegagalan didalamnya merupakan tindakan yang bodoh dan sia sia. Itu sama artinya dengan membunuh semangat, memupuskan tekad dan mengubur masa depan yang belum terjadi. 
         Bagi orang yang cerdas, berkas-berkas masa lalu akan dilipat dan tak pernah dilihat lagi. Cukup ditutup rapat-rapat, lalu disimpan dalam ruangan penglupaan, diikat yang kuat dan digembok dalam 'penjara' pengacuhan selamanya. Atau diletakkan dalam ruang gelap gulita yang tak tertembus cahaya. Karena masa lalu telah berlalu dan habis. Kesedihan tak akan mampu mengembalikannya lagi, keresahan tak akan sanggup memperbaikinya kembali, kegundahan tidak akan mampu merubahnya menjadi terang, dan kegalauan tidak akan dapat menghidupkannya kembali, karena ia memang sudah tidak ada. Jangan pernah hidup dalam mimpi buruk masa lalu, atau di bawah bayang-bayang gelap masa silam. Selamatkan diri Anda dari bayangan masa lalu!

        Apakah Anda ingin mengembalikan air sungai ke hulu, matahari ke tempatnya terbit, bayi ke perut ibunya, air susu ke payudara sang ibu, dan air mata ke dalam kelopak mata? Ingatlah, keterikatan Anda dengan masa lalu, keresahan Anda atas apa yang telah terjadi padanya, keterbakaran emosi jiwa Anda oleh api panasnya, dan kedekatan jiwa Anda pada pintunya, adalah kondisi yang sangat naif, ironis, memprihatinkan, dan sekaligus menakutkan.


1 komentar:

Anonim mengatakan...

yang lalu biar berlalu .... songsong masa depan ...